Selasa, 22 Oktober 2013

Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Konsep "pemimpin" berasal dari kata asing "leader"  dan "kepemimpinan" dari "leadership".
Pemimpin yang juga disebut "manajer/kepala/ketua/direktur/presiden, dan lain sebagainya, tegasnya setiap orang yang mempunyai bawahan. Penggunaan istilah ini biasanya dipengaruhi oleh kebiasaan suatu organisasi tertentu dan tidak mengikat bahwa suatu organisasi harus menggunakan istilah tertentu untuk menentukan nama jabatan tertingginya, karena kalau dipahami dari istilah-istilah di atas memang ada kesamaannya. Untuk lebih jelasnya lagi mengenai pengertian kepemimpinan, berikut kutipan pengertian kepemimpinan menurut pakar:
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2009)
Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Manajer adalah seseorang yang mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Jadi menurut Drs. H. Malayu, bahwa pemimpin itu harus mempunyai bawahan, harus membagi pekerjaannya, dan harus tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut.
Pemimpin yang mempunyai visi yang jelas dapat menjadi penuntun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin. Kartono (dalam Suwatno dkk. 2011), menyatakan pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu.
Kepemimpinan atau leadership adalah cara seorang pemimpin dalam melakasanakan tugas sebagai pemimpin. Adapun menurut para pakar mengenai makna atau pengertian kepemimpinan ini di lihat dari berbagai perspektif seperti yang telah di kutip oleh Suwatno dkk.(2011) dari berbagai sumber adalah sebagai berikut:
Robbins (dalam Suwatno dkk. 2011), menyatakan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.
Kouzes dan Posner (dalam Suwatno dkk. 2011), mengatakan kepemimpinan adalah penciptaan cara bagi orang untuk ikut berkontribusi dalam mewujudkan sesuatu yang luar biasa.
Boone dan kurtz (dalam Suwatno dkk. 2011), mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah tindakan memotivasi orang lain atau menyebabkan orang lain melakukan tugas tertentu dengan tujuan untuk mencapai tujuan spesifik.
Sedangkan Tzu dan Cleary (dalam Suwatno dkk. 2011), berpendapat kepemimpinan adalah sebuah persoalan kecerdasan, kelayakan untuk dipercaya, kelembutan, keberanian, dan ketegasan.
Kartono (dalam Suwatno dkk. 2011), menyatakan kepemimpinan adalah: "Kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif mencapai tujuan yang sudah direncanakan".
Veithzal Rivai (dalam Suwatno dkk. 2011), menyatakan Kepemimpinan adalah peranan dan juga suatu proses untuk mempengaruhi orang lain.
Definisi-definisi tersebut memberi gambaran yang cukup luas dan mendalam tentang kepemimpinan. Beberapa rumusan lain yang dapat ditarik dari definisi di atas adalah:
1.      Kepemimpinan memfokuskan pada pencapaian sasaran dan tujuan.
2.      Kepemimpinan merupakan proses komunikasi mempengaruhi para bawahannya agar terjadi kejelasan dalam melaksanakan tugas berdasarkan peranannya masing-masing.
3.      Kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang tergabung di dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
4.      Aktivitas pemimpin antara lain terjelma dalam bentuk memberi perintah, membimbing dan mempengaruhi kelompok kerja atau orang lain dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
5.      Aktivitas pemimpin dapat dilukiskan sebagai seni (art) dan bukan ilmu (science) untuk mengkoordinasi dan memberikan arah kepada anggota kelompok dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
6.      Memimpin adalah mengambil inisiatif dalam rangka situasi sosial (bukan perseorangan) untuk membuat prakarsa baru, menentukan prosedur, merancang perbuatan dan segenap kreatifitas lain, dan karena itu pulalah tujuan organisasi akan tercapai.
7.      Pimpinan selalu berada dalam situasi sosial, sebab kepemimpinan pada hakikatnya adalah hubungan antara individu dengan individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lain. Individu atau kelompok tertentu disebut pimpinan dan individu -atau kelompok lain disebut bawahan.
8.      Pimpinan tidak memisahkan diri dari kelompoknya. Pimpinan bekerja dengan orang lain, bekerja melalui orang lain, atau keduanya.

Popular Posts

Categories

Our Partners